Minggu, 26 Oktober 2014

BEKERJA KERAS DAN DI AWALI DENGAN KEGEMARAN MEMBACA

Bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno, adalah putra dari Mien R. Uno. Lahir di Rumbai, Pekanbaru, tanggal 28 Juni 1969, berdarah asli Gorontalo. Sosoknya yang murah senyum memang merupakan salah satu tokoh fenomena dalam belantara bisnis di Indonesia,bayangkan saja dalam usianya yang masih sangat muda, yaitu 43 tahun (2012), ia telah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia nomor 29 oleh majalah internasional Forbes. Sandi, begitu sering ia dipanggil, mempunyai kekayaan sekitar Rp 8 Triliyun.


Sandi, lulus kuliah dari Wichita State University yang berada di Kansas, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Setelah ia lulus, ia bekerja di Bank Summa pada 1990, yang merupakan bank milik boss Astra, William Soeryadjaja, sosok yang begitu berarti, sebagai mentor dalam berbisnis bagi Sandiaga S Uno. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di George Washington University Amerika Serikat dari William Soeryadjaja. Ia pun lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK 4,00).
yang dilakukan Sandiaga Uno adalah disiplin waktu, dan Sandiaga Uno dulu di didik secara keras itu langsung merefleksikan kepasa beliau bahwa disiplin itu adalah kunci dan tidak pernah ada kompromi, disiplin terhadap diri sendiri, disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap kualitas kerja itu adalah suatuhal yang utama.

Sandiago Uno menanamkan kerja keras dari muda sampai menjadi sukses, dari bekerja sebagai pekerja profesional beliau datang pertama dan pulang terakhir. Informasi adalah kunci kesuksesan dan kunci kemenangan di dalam bidang kewirausahaan, dan motonya adalah kerja keras dan gemar membaca.

Pada mula nya Sandiaga Uno memulai usaha dengan 3 orang dengan 1 asisten. Ngetik sendiri, ngeprint sendiri, dan dengan kurir untuk mengirim proposal. Menunggu hingga 3 jam di depan kantor dan mendapatkan kesempatan tidak boleh kita menyia-nyia kan 1 pun kesempatan juga walaupun sekecil apapun. Karena peluang dan kesempatan hanya datang sekali.

Etos bekerja beliau adalah dengan kerja keras, ikhlas, cerdas, dan tuntas.  Dan bekerja tanpa mengenal kata cepat puas. Potensi dan realisasi dengan kerja tuntas. Ulet dan tahan banting ,agar mendapat hasil yang maksimal.

Penutupan : 
 Sandi mengakui bahwa semua karir dan gemerlap kekayaan yang ia dapatkan selama ini, tidak serta merta dari hasil jerih payahnya saja. Semua itu juga berasal dari aktivitas ibadahnya yang tak pernah berhenti.

    "Jadi begini, ibadah itu kalau sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan, Jadi kalau aku gak sholat dhuha sekali saja, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang, aneh rasanya. Walaupun itu sunnah jadi terasa wajib. Dan aku ngerasain sekali hikmahnya, sudah 7-8 tahun ini rutin aku lakukan, rejeki itu seperti gak aku cari, semua datang sendiri." Ungkapnya

   Kini Sandi telah membeli beberapa perusahaan, seperti Bank Pundi dan juga membeli 51% saham Mandala Airlines, ia juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, seperti PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, PT i FORTE SOLUSI INFOTEK

Jumat, 24 Oktober 2014

Review Video Chairul tanjung Si Anak Singkong

  Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung bernama A.G Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.

         Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya adalah seorang wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan. Namun kemudia saat era Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup.

         Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamar losmen yang sangat sempit.

          Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil berbisnis. Awalnya ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian juga berjualan kaos. Ia bersama temannya kemudian juga membuka usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium.

         Walau ia harus mmebagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul bisa menyelesaikan kuliah nya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang gelar Sarjana kedokteran dibelakang namanya. Namun karena darah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan untuk menjemput rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.

         Chairul kemudian lebih memantabkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temennya ini memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor. Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka langsung menerima orderan sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun kemudian Chairul memutuskan untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri karena ternyata ketiga temannya memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.

         Chairul Tanjung bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah orang super. Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul, membangun jaringan adalah segalanya bahkann diatas modal itu sendiri. Ketiak bisnisnya lesu maka jaringan bisa diandalkan.

        Membangun jaringan tidak hanya pada orang atau perusahaan yang sudah ternama saja, pada perusahaan yang belum ternama pun juga perlu karena siapa tahu esoknya kita memerlukan bantuan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga networking sangat dibutuhkan.

        Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya. Selain kerja keras, pantang menyerah dan jaringan, kesabaran juga sangat penting. Chairul menyarankan agar tidak melakukan cara-cara instan karena itu hanya akan menjadi api dalam sekam bagi bisnisnya.

         Itulah Biografi Chairul Tanjung. Untuk saat ini selain Abu Rizal Bakrie beliau adalah satu-satunya konglomerat yang asli dari darah pribumi Indonesia dan Muslim.

note : Melengkapi tugas praktek kewirausahaan (pak iskmajit)